Beberapa waktu yang lalu aku terjebak di lift kampus. Ceritanya, aku dan temanku siang itu mau ke kampus untuk menghadiri sidang skripsi seorang kawan. Kami parkir motor di basement. Karena ruangannya ada di lantai 4 jadilah kami naik lift dari basement. Kalau naik tangga, gemporlah kaki.
Kami menunggu di depan lift, ada seorang lagi, seorang mbak-mbak. Ketika lift terbuka, kami bertiga langsung masuk. Aku memencet tombol di angka 4. Pintu lift tertutup, kemudian bergerak.
Tiba-tiba lampu mati. Lift berhenti bergerak. Pengap. Tombol darurat di lift menyala, langsung kupencet. Sesaat kemudian mati total. Tidak ada tombol yabg berfungsi. Kami kaget, panik. Terutama mbak-mbak yang bersama kami. Aku mencoba tenang. Hp tidak berfungsi, samasekali tidak ada sinyal. Samasekali tidak ada! Aku mulai pusing. Lift tidak lagi diam, tapi terasa naik turun. Pusing dan agak mual.
Ayolah lift ini harus segera berfungsi kembali. Setidaknya lampu daruratnya menyala. Haduh, jangan lama-lama terjebak di lift. Sudah mulai rebutan oksigen nih. Semakin pengap dan sesak.
Kamudian lampu menyala. Lift bergerak naik, lalu terbuka di lantai 1. Rasanya ingin kabur dan melanjutkan dengan naik tangga saja. Di lantai 1 itu ada pegawai TU di kajur-ku. Dia masuk ke lift dan berkata kalau semua akan baik-baik saja, tadi cuma mati lampu.
Cuma?
Di dalam lift, dia bercerita kalau hari ini lift ini sudah beberapa kali mati. Astaga. Kalau mati lagi gimana?
Lantai 4. Rasanya aku ingin teriak "AKU BEBAS". Kami semua turun di lantai itu. Kepalaku pening, perutku mual, nafasku agak sesak, jalanku agak sempoyongan.
Kami segera menuju ruang sidang teman kami. Kemudian dengan bersemangat meceritakan kejadian tadi. Untung saja aku tidak trauma.
Tapi, jangan naik lift sendirian!
Beberapa waktu kemudian, aku dan teman-temanku mau naik lift lagi. Kali ini turun dari lantai 4 sampai basement. Bisa sih turun tangga, nggak terlau capek juga. Tapi ka harus memanfaatkan fasilitas kampus. Waktu itu ada seorang dosen yang ikut naik. Dia bercerita tentang lift ini.
Katanya, suara lift ini berisik. Jelas sekali kalau jarang diservice. Hadeeh. Dosen itu sebenarnya mau turun lewat tangga, tapi karena ada teman untuk naik lift jadi mau bareng. Dia tidak mau naik lift sendirian karena habis terjebak di lift!
10 menit kalo tidak salah. Lamanya.. Sampai kehabisan nafas karena di lift kan oksigennya terbatas. Untung saja sendirian, jadi bisa monopoli oksigen. Coba kalau barengan, rebutan kan. Kalau barengan kan kalau lift mati ada temannya. Tapi rebutan oksigen. Haduhh
Dosen itu juga bercerita kalau baru saja ada kejadian 4 mahasiswa terjebak di lift sampai 30 menit! Nggak ketauan sampai salah satu diantaranya kemudian dapet sinyal buat hubungi keluarganya. Trus keluarganya dateng ke kampus dan liftnya dibuka paksa. Pas kebuka, mereka udah pada lemes. Kalau nggak ketauan gimana ya? "yo layat" kata dosen itu. Waktu itu di lift ada 6 orang, kalau lift mati...kayaknya hanya butuh 5 menit buat kehabisan oksigen.
Tapi untung tidak ada cerita lift mati. Pokoknya pengalaman terjebak di lift waktu itu harus jadi yang pertama dan terakhir! Jangan ada lagi deh, amit amit jabang bayi...
Bayangpun kalau ada kejadian separah itu di kampus. Bukannya kampus itu adalah tempat mencetak generasi emas masa depan bangsa? Kalau harus berakhir konyol terjebak di lift, itu konyol sekali. Sia-sia.
Mohon untuk semua pengelola gedung yang ada lift nya. Mohon rutin diservice dan diperhatikan standar keamanannya. Trims.