Daripada
galau gara-gara Arsenal 5-1 sama Liverpool, mending mengalihkannya untuk
sesuatu yang lain. iya kan? *wink. Jujur, aku bukan fans Arsenal, bukan. Aku
FCB Angel :). Tapi aku suka dengan Arsenal, terutama karena faktor pelatihnya,
sang profesor, Arsene Wenger. Dia adalah pelatih hebat, pelatih yang kukagumi.
Iseng-iseng daripada nonton terus tambah sakit hati dengan pertandingan malam
ini, aku membuka-buka kembali tumpukan majalah. Seingatku dulu aku punya
majalah yang menulis tentang Arsene Wenger. Dan..taraaaa, ketemu! Majalah itu
adalah Bolavaganza, edisi Oktober 2009/ No.96 di halaman 96. Sudah lama ya?
Tapi tidak apa-apa. Karena tulisan itu membahas masa lalu, jadi tetap update.
Tapi ini
bukan salinan dari tulisan itu ya.. Soalnya kutambah kurangi, tapi tidak
mengubah isi :)
Kalau suka
dengan dunia astonomi, mungkin tau atau bahkan akrab dengan nama Asteroid 33179 Arsenewenger. Bukan kebetulan, tapi nama asteroid itu memang dinamakan demikian karena
panemunya sangat mengagumi Arsene Wenger. Dialah Dr. Ian P Griffin, seorang
astronom yang menemukan sebuah asteroid pada Maret 1998, waktu itu hanya dinamai
33179. Tapi sembilan tahun kemudian, nama itu diganti menjadi Asteroid 33179 Arsenewenger. Keren ya.
Biasanya penemu suka namain temuannya dengan namanya sendiri, tapi ini dinamai
dengan nama orang yang dia kagumi. Penasaran deh, wujud asteroid satu ini kayak
gimana sih? *googling
Arsene
Wenger, dia lahir tanggal 22 Oktober. Emang ya, orang yang lahir di bulan
Oktober itu keren-keren. Aku juga lahir di bulan Oktober, hehehe. Dia dulu
pernah jadi pemain sepakbola amatir, sembari kuliah di Universitas Robert
Schuman. Dia dikatakan sebagai seorang pemuda dusun yang jauh dari hingar
bingar perkotaan. Masa kecilnya dia tinggal di dusun bernama Duttlenheim di
Strasbourgh. Ayahnya bernama Alphonse
dan ibunya bernama Louise. Dia punya beberapa saudara. Di dekat rumahnya
(nggak tau sedekat apa) ibunya membuka usaha pub bernama La Croix d'Or,
sepertinya aritnya adalah Golden Cross. Dari situ, ketika
dia baru berusia sekitar lima atau enam tahun, dia sudah
mulai belajar psikologi praktis dengan melihat-lihat orang-orang yang datang. Mencoba memperhatikan, memahami sikap dan problem orang dewasa. Atau
tentang apapun. Tapi yang pasti, pengunjung juga membicarakan tentang
sepakbola, tentang taktik-taktik lapangan hijau. Keren ya, udah belajar jadi
manager sejak dini :)
Sedikit yang
diketahui tetang masa lalunya, tapi bukan berarti masa lalunya suram lho ya.
Sumber-sumbernya terbatas. Apalagi dengan sikapnya yang berusaha untuk tidak
menunjukkan perasaan pribadi. Selalu berpikir tentang tim. Jadilah dia sebagai
pelatih misterius yang susah dipahami perasaan pribadinya.. *ceile. Kalau mau
tahu lebih mendalam, bisa baca buku Shosha no
Spirit, ini ditulis oleh Arsene Wenger sendiri. Atau bisa juga baca buku
tulisan Jason Rees, judulnya Wenger: Making of a
Legend 2003.
Pada 2004,
dia menjadi satu-satunya manajer Liga Inggris yang tidak terkalahkan selama semusim
penuh. Kayaknya sampe sekarang belum ada
yang mencatat rekor yang sama, mohon koreksinya yaa :p Dia pernah bilang.. kalau
juara, mungkin banyak orang lain yang mengklaim lebih hebat, tapi kalau tidak
terkalahkan? Tidak banyak orang yang bisa melakukannya. Good quote. Tapi dia
belum pernah dapet trofi UCL ya, alias UEFA Champions League, Liga Champion.
Menurutku sih karena selalu kurang beruntung aja. Bahkan Mourinho juga bilang
kalo Arsenal yang dilatih Arsene Wenger emang kurang beruntung aja. Berarti Mou
mengakui kalo Arsenal asuhan Arsene Wenger oke dan jadi saingan berat dong ya?
Hahaha.. Oke, UCL kali ini mari ke final ya..lawan Barcelona :) whata dream
final :) *wish
Ini
nih yang kugagumi dari gaya melatihnya: no alkohol! Ya karena di pub makanya
dia melihat orang-orang mabuk. Kenyang, atau mungkin muak dengan orang mabuk,
maka dia menerapkan aturan tanpa alkohol . Benci banget sama alkohol. Aturan
pertama yang dia terapkan di Arsenal, bukan mengenai taktik atau semacamnya,
tapi tentang alkohol. Dia tidak suka pemain yang mengkonsumsi alkohol. Jadi
pemain yang tanpa alkohol pasti jadi pilihannya, dan pemain yang alkoholik ya au revoir. Mungkin kalau ada pemain top dunia dengan free tansfer dan bisa ke
tim yang dia latih tapi dia alkoholik, bakal langsung ditolak, dan samasekali
nggak minat kali ya. Itulah, pas di Arsenal, kerjaan pertamanya adalah
membersihkan tim dari alkohol. Kualifikasi pertama adalah tanpa alkohol. Pasti
ini gara-gara George Graham nih soalnya dia yang membolehkan konsumsi alkohol
di Arsenal. Huuuuuu.. Alkoholnya buat bersihin luka aja, jangan diminum.
Tony Adams
yang saat itu merupakan pecandu alkohol, dikirim ke pusat rehabilitasi di Amrik
dan akhirnya sembuh. Punya niat baik buat sembuh juga sih jadinya bisa. Kalau
ada niat baik pasti bisa ya, salute! Tapi Paul Merson dan Ian Wright..haduh,
dilematis. Mereka pemain Inggris dan dia sedang melatih di tanah Inggris. Harus
ati-ati kalau sama pemain Inggris, super dilematis. Bisa kenapa-napa nih ntar.
Kadang nggak bisa berbuat banyak meski dalam hati udah gemes banget. Mungkin
itulah yang menyebabkannya suka ngerekrut pemain Perancis ya..
Pokoknya
Arsenal harus bebas alkohol, rokok, lemak, dan keluyuran malam. TOP BGT.
Ini nih yang kusuka. Hey, bukankah itu baik buat skuad Arsenal yang usianya masih muda-muda?
Jadi, mereka bisa menjadi anak-anak yang manis :) bekal yang baik buat masa
depan mereka. Yaah..meski diakui, ada juga yang masih melanggar. Tapi
menurutku, Arsenal jauh lebih baik kok kalau dibandingkan dengan yang lain.
Bandingkan dengan apa yang dilakukan pemain-pemain dari klub lain, klub besar
di Liga Inggris, klub kecil atau medioker juga, ketika berada di luar lapangan.
Pesta sampai pagi, mabuk, bersenang-senang dengan para wanita, terlibat
perkelahian, dll yang tidak patut untuk dicontoh. Ini bukan memojokkan, tapi
itulah yang terjadi. beritanya banyak kok. Dan para pemain Arsenal bukannya 100% bersih, tapi mereka
jauuuuuh lebih bersih!
Arsenal
terdiri dari anak-anak muda yang berbakat. Benar-benar anak-anak muda!
Pemain-pemainnya umurnya hanya terpaut beberapa tahun dariku, ada yang sebaya
denganku, dan bahkan ada yang lebih muda dariku. Kurasa itu hebat! Arsene
Wenger memang jagonya kalau masalah yang satu ini. Dia bisa jadi manager yang
baik untuk anak-anak muda yang emosinya masih tergolong labil, dia adalah ayah
bagi skuad Arsenal.
Pensiun?
Katanya dia bakal pensiun kalo kesehatannya udah tidak memungkinkan ato kalo
emang harus melakukannya. Harus emalkukannya itu maksudnya kayak gimana ya?
Masih bingung.. Mungkin ituu buat tempat alasan yang fleksibel. Dia pernah
pengen pensiun pas umurnya 50 tahun. Sekarang sudah lebih dari 10 tahun setelah
itu dan dia belum berniat mengungkitnya lagi. Jangan dulu deh ya. Masih bugar
kok:) Yah, tapi jadi manajer itu sudah, apalagi di Liga Inggris. Selain butuh
skill dan pengalaman, fisik juga harus prima. Prima luar biasa. Kalau udah
punya skill dan pengalaman tapi kesehatan tidak mendukung, ya susah. Inilah
yang mendasari alasan Arsene Wenger kalo dia udah nggak sehat ya bakal pensiun.
Tapi yakin banget ntar masih ambil tempat di Arsenal. Meski bukan di lini
depan.
Quote
kesukaanku:
"Anda
tak seharusnya hidup setiap hari jika tahu anda akan mati. Anda hidup karena
ingin hidup."
ARSENal
ARSENe Wenger
*tuh kan namanya aja mirip