Sabtu, 08 Februari 2014

Arsene Wenger


Daripada galau gara-gara Arsenal 5-1 sama Liverpool, mending mengalihkannya untuk sesuatu yang lain. iya kan? *wink. Jujur, aku bukan fans Arsenal, bukan. Aku FCB Angel :). Tapi aku suka dengan Arsenal, terutama karena faktor pelatihnya, sang profesor, Arsene Wenger. Dia adalah pelatih hebat, pelatih yang kukagumi. Iseng-iseng daripada nonton terus tambah sakit hati dengan pertandingan malam ini, aku membuka-buka kembali tumpukan majalah. Seingatku dulu aku punya majalah yang menulis tentang Arsene Wenger. Dan..taraaaa, ketemu! Majalah itu adalah Bolavaganza, edisi Oktober 2009/ No.96 di halaman 96. Sudah lama ya? Tapi tidak apa-apa. Karena tulisan itu membahas masa lalu, jadi tetap update.

Tapi ini bukan salinan dari tulisan itu ya.. Soalnya kutambah kurangi, tapi tidak mengubah isi :)

Kalau suka dengan dunia astonomi, mungkin tau atau bahkan akrab dengan nama Asteroid 33179 Arsenewenger. Bukan kebetulan, tapi nama asteroid itu memang dinamakan demikian karena panemunya sangat mengagumi Arsene Wenger. Dialah Dr. Ian P Griffin, seorang astronom yang menemukan sebuah asteroid pada Maret 1998, waktu itu hanya dinamai 33179. Tapi sembilan tahun kemudian, nama itu diganti menjadi Asteroid 33179 Arsenewenger. Keren ya. Biasanya penemu suka namain temuannya dengan namanya sendiri, tapi ini dinamai dengan nama orang yang dia kagumi. Penasaran deh, wujud asteroid satu ini kayak gimana sih? *googling

Arsene Wenger, dia lahir tanggal 22 Oktober. Emang ya, orang yang lahir di bulan Oktober itu keren-keren. Aku juga lahir di bulan Oktober, hehehe. Dia dulu pernah jadi pemain sepakbola amatir, sembari kuliah di Universitas Robert Schuman. Dia dikatakan sebagai seorang pemuda dusun yang jauh dari hingar bingar perkotaan. Masa kecilnya dia tinggal di dusun bernama Duttlenheim di Strasbourgh. Ayahnya bernama Alphonse  dan ibunya bernama Louise. Dia punya beberapa saudara. Di dekat rumahnya (nggak tau sedekat apa) ibunya membuka usaha pub bernama La Croix d'Or, sepertinya aritnya adalah Golden Cross. Dari situ, ketika dia baru berusia sekitar lima atau enam tahun, dia sudah mulai belajar psikologi praktis dengan melihat-lihat orang-orang yang datang. Mencoba memperhatikan, memahami sikap dan problem orang dewasa. Atau tentang apapun. Tapi yang pasti, pengunjung juga membicarakan tentang sepakbola, tentang taktik-taktik lapangan hijau. Keren ya, udah belajar jadi manager sejak dini :)

Sedikit yang diketahui tetang masa lalunya, tapi bukan berarti masa lalunya suram lho ya. Sumber-sumbernya terbatas. Apalagi dengan sikapnya yang berusaha untuk tidak menunjukkan perasaan pribadi. Selalu berpikir tentang tim. Jadilah dia sebagai pelatih misterius yang susah dipahami perasaan pribadinya.. *ceile. Kalau mau tahu lebih mendalam, bisa baca buku Shosha no Spirit, ini ditulis oleh Arsene Wenger sendiri. Atau bisa juga baca buku tulisan Jason Rees, judulnya Wenger: Making of a Legend 2003.

Pada 2004, dia menjadi satu-satunya manajer Liga Inggris yang tidak terkalahkan selama semusim penuh. Kayaknya sampe sekarang  belum ada yang mencatat rekor yang sama, mohon koreksinya yaa :p Dia pernah bilang.. kalau juara, mungkin banyak orang lain yang mengklaim lebih hebat, tapi kalau tidak terkalahkan? Tidak banyak orang yang bisa melakukannya. Good quote. Tapi dia belum pernah dapet trofi UCL ya, alias UEFA Champions League, Liga Champion. Menurutku sih karena selalu kurang beruntung aja. Bahkan Mourinho juga bilang kalo Arsenal yang dilatih Arsene Wenger emang kurang beruntung aja. Berarti Mou mengakui kalo Arsenal asuhan Arsene Wenger oke dan jadi saingan berat dong ya? Hahaha.. Oke, UCL kali ini mari ke final ya..lawan Barcelona :) whata dream final :) *wish

Ini nih yang kugagumi dari gaya melatihnya: no alkohol! Ya karena di pub makanya dia melihat orang-orang mabuk. Kenyang, atau mungkin muak dengan orang mabuk, maka dia menerapkan aturan tanpa alkohol . Benci banget sama alkohol. Aturan pertama yang dia terapkan di Arsenal, bukan mengenai taktik atau semacamnya, tapi tentang alkohol. Dia tidak suka pemain yang mengkonsumsi alkohol. Jadi pemain yang tanpa alkohol pasti jadi pilihannya, dan pemain yang alkoholik ya au revoir. Mungkin kalau ada pemain top dunia dengan free tansfer dan bisa ke tim yang dia latih tapi dia alkoholik, bakal langsung ditolak, dan samasekali nggak minat kali ya. Itulah, pas di Arsenal, kerjaan pertamanya adalah membersihkan tim dari alkohol. Kualifikasi pertama adalah tanpa alkohol. Pasti ini gara-gara George Graham nih soalnya dia yang membolehkan konsumsi alkohol di Arsenal. Huuuuuu.. Alkoholnya buat bersihin luka aja, jangan diminum.

Tony Adams yang saat itu merupakan pecandu alkohol, dikirim ke pusat rehabilitasi di Amrik dan akhirnya sembuh. Punya niat baik buat sembuh juga sih jadinya bisa. Kalau ada niat baik pasti bisa ya, salute! Tapi Paul Merson dan Ian Wright..haduh, dilematis. Mereka pemain Inggris dan dia sedang melatih di tanah Inggris. Harus ati-ati kalau sama pemain Inggris, super dilematis. Bisa kenapa-napa nih ntar. Kadang nggak bisa berbuat banyak meski dalam hati udah gemes banget. Mungkin itulah yang menyebabkannya suka ngerekrut pemain Perancis ya..

Pokoknya Arsenal harus bebas alkohol, rokok, lemak, dan keluyuran malam. TOP BGT. Ini  nih yang kusuka. Hey, bukankah itu baik buat skuad Arsenal yang usianya masih muda-muda? Jadi, mereka bisa menjadi anak-anak yang manis :) bekal yang baik buat masa depan mereka. Yaah..meski diakui, ada juga yang masih melanggar. Tapi menurutku, Arsenal jauh lebih baik kok kalau dibandingkan dengan yang lain. Bandingkan dengan apa yang dilakukan pemain-pemain dari klub lain, klub besar di Liga Inggris, klub kecil atau medioker juga, ketika berada di luar lapangan. Pesta sampai pagi, mabuk, bersenang-senang dengan para wanita, terlibat perkelahian, dll yang tidak patut untuk dicontoh. Ini bukan memojokkan, tapi itulah yang terjadi. beritanya banyak kok. Dan para pemain Arsenal bukannya 100% bersih, tapi mereka jauuuuuh lebih bersih! 

Arsenal terdiri dari anak-anak muda yang berbakat. Benar-benar anak-anak muda! Pemain-pemainnya umurnya hanya terpaut beberapa tahun dariku, ada yang sebaya denganku, dan bahkan ada yang lebih muda dariku. Kurasa itu hebat! Arsene Wenger memang jagonya kalau masalah yang satu ini. Dia bisa jadi manager yang baik untuk anak-anak muda yang emosinya masih tergolong labil, dia adalah ayah bagi skuad Arsenal.

Pensiun? Katanya dia bakal pensiun kalo kesehatannya udah tidak memungkinkan ato kalo emang harus melakukannya. Harus emalkukannya itu maksudnya kayak gimana ya? Masih bingung.. Mungkin ituu buat tempat alasan yang fleksibel. Dia pernah pengen pensiun pas umurnya 50 tahun. Sekarang sudah lebih dari 10 tahun setelah itu dan dia belum berniat mengungkitnya lagi. Jangan dulu deh ya. Masih bugar kok:) Yah, tapi jadi manajer itu sudah, apalagi di Liga Inggris. Selain butuh skill dan pengalaman, fisik juga harus prima. Prima luar biasa. Kalau udah punya skill dan pengalaman tapi kesehatan tidak mendukung, ya susah. Inilah yang mendasari alasan Arsene Wenger kalo dia udah nggak sehat ya bakal pensiun. Tapi yakin banget ntar masih ambil tempat di Arsenal. Meski bukan di lini depan.

Quote kesukaanku:

 "Anda tak seharusnya hidup setiap hari jika tahu anda akan mati. Anda hidup karena ingin hidup."

ARSENal
ARSENe Wenger
*tuh kan namanya aja mirip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar